Minggu, 08 Februari 2015

TUGAS PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


UJI PENGETAHUAN 1

1.                Apakah yang dimaksud dengan produk kerajinan dari bahan keras?
à Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
2.                Jelaskan disertai contoh mengenai kerajinan logam!
àKerajinan logam merupakan kerajinan dari bahan keras yang menggunakan logam sebagai bahan dasarnya, seperti besi, perungu, emas, perak, dan lain-lain.
3.                Apakah yang anda ketahui tentang anyaman?
àAnyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan, sehingga menjadi suatu karya anyaman.
4.                Sebutkan enam tipe sumber daya usaha yang diperlukan dalam proses produksi!
·   Man (manusia)
·   Money (uang)
·   Material (bahan)
·   Machine (mesin)
·   Method (cara kerja)
·   Market (pasar)
5.                Mengapa pemilihan bahan sangat penting?
àPemilihan bahan sangat penting dalam pembuatan karya kerajinan karena material atau bahan akan mendukung bentuk, kenyamanan, dan juga memengaruhi kualitas barang tersebut.

UJI PENGETAHUAN 2

1.                Mengapa bahan yang akan digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus benar-benar diperhatikan?
àBahan yang akan digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus benar-benar diperhatikan, baik dari jenisnya maupun kualitas tekstur kayunya. Karena hal tersebut akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.
2.                Sebutkan komposisi satu set pahat ukir!
·   Pahat Penguku
·   Pahat Penyilat
·   Pahat Pengot
·   Pahat Kol
·   Pahat Coret
3.                Apakah manfaat geraji belah?
àUntuk membelah papan atau lembaran plywood serta digunakan untuk membelah kayu dengan ukuran yang cukup presisi.
4.                Jelaskan mengenai proses penyiapan bahan dalam proses produksi kerajinan ukir kayu!
àBahan ukiran kayu harus dipilih dari jenis kayu yang mempunyai serat padat, lurus, tidak terlalu keras, serta tidak mudah pecah dan kembang susutnya rendah. Adapun jenis kayu yang baik untuk pekerja ukiran dan yang sering digunakan di sentra-sentra ukira di Indonesia, antara lain kay jati, mahoni, sonokeling, cendana, dan eben.
5.                Apakah yang dimaksud dengan finishing ?
àFinishing adalah tahap akhir dalam proses produksi kerajinan ukir kayu yaitu proses penyelesaian akhir.

UJI PENGETAHUAN 3

1.                Apakah yang dimaksud dengan produksi?
àProduksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah, dan menciptakan sesuatu untuk meningkatkan nilai suatu produk.
2.                Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses produksi!
àHal-hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi antara lain sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan, jenis dan mutu produksi, jenis produknya, serta pengendalian proses produksi.
3.                Jelaskan yang dimaksud dengan bahan kaku!
àBahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk.
4.                Sebutkan sumber internal dalam aspek keuangan!
àSumber internal, meliputi tabungan sendiri, setoran dari pemegang saham, menjual barang yang kurang produktif, menjual barang yang menguntungkan, serta fasilitas/tempat milik sendiri, seperti tanah dan bangunan.
5.                Apakah yang dimaksud dengan break-even point (BEP)?
àBEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas).

Minggu, 25 Januari 2015

Assalammu'alaikum Wr.Wb.
Selamat Datang Di Blog Kiki Ikrima.
Semoga Blog Ini Dapat Memberikan Manfaat Bagi Para Pembaca!!
Oh Yaa... Salam Kenal Untuk Kalian Semua Yang Telah Mengunjungi Blog Ini. Hehehehe :-)
Terimakasih Kawan!!!! :-))

Minggu, 18 Januari 2015

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Tujuan

·                     Melalui percobaan siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
·                     Melalui percobaan siswa dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
·                     Melalui percobaan siswa mampu menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
·                     Melalui percobaan siswa mampu menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi berdasarkan energi aktifasi.
Teori Singkat

Mg (s) +2Hcl (aq) ---> MgCl2 (aq) + H2 (g)


                                                 Reaktan                                 Produk
                                                      
                                                   Berkurang                          Bertambah
Konsep Laju Reaksi                 1. Berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
Jumlah Zat àKonsentrasi molar/ kemolaran (M)

                                                2. Berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi setiap satuan waktu.

Satuan laju reaksi           Mol dm-3 det-1 atau mol/liter detik
A          B
Laju reaksi = - 


Laju reaksi = + 

                                 


                                             Berkurang                             Bertambah


1.      Konsentrasi Pereaksi
Larutan dengan Konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul - molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat.
è Semakin besar konsentrasi pereaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin sering terjadi tumbukan.
2.      Luas Permukaan Sentuhan
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada percampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran.
è Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
3.      Suhu
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat, sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik diatas harga energi aktivasi (Ea), sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
4.      Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat mempercepat laju reaksi, karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energy minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
Sifat – Sifat Katalisator :
Ø  Menurunkan energy aktivasi, artinya mengubah mekanisme reaksi.
Ø  Mempercepat laju reaksi baik reaksi maju maupun reaksi balik, karena komposisi katalis tidak berubah pada akhir reaksi.
Ø  Kosentrasi katalis semakin besar, reaksi semakin cepat.
Ø  Katalis bekerja pada suhu optimum.
Ø  Logam transisi (Pt, Ni, Fe) banyak digunakan sebagai katalis heterogen.
Ø  Katalis tidak mengubah ketetapan keseimbangan (K).
Ø  Katalis bersifat selektif, artinya katalis pada suatu reaksi tidak bersifat katalis pada reaksi yang lain.
Ø  Zat – zat yang kerjanya berlawanan dengan kerja katalis disebut inhibitor.

Alat & Bahan
Alat & Bahan
Jumlah
1.      Tabung reaksi
2 buah
2.      Termometer
1 buah
3.      Stopwatch
1 buah
4.      Pipet Tetes
2 buah
5.      Gelas Kimia 25 mL
2 buah
6.      Balon 2 buah
2 buah
7.      Redoxon 4 tablet
4 tablet
8.      Air mineral
9.      Soda kue
10.  Larutan cuka
11.  Botol
2 buah
12.  H2O2
2 pipet
13.  FeCl3 0,1 M
5 tetes

Prosedur Percobaan
A.   Konsentrasi Pereaksi
ü  Siapkan dua buah botol, dan beri nomor 1 dan 2
ü  Isilah masing – masing botol dengan larutan cuka yang berbeda konsentrasi
ü  Siapkan dua buah balon
ü  Atur posisi balon dalam keadaan tegak
ü  Masukkan soda kue ke dalam masing – masing balon dengan jumlah yang sama
ü  Setelah itu, rekatkan masing-masing ujung balon ke dalam tutup botol. Usahakan tidak ada udara yang masuk didalamnya. Setelah keduanya merekat, tumpahkan soda kue yang ada pada balon ke dalam botol dengan waktu yang bersamaan dan melihat apa yang terjadi pada kedua balon tersebut. Balon manakah yang mengembung terlebih dahulu?
ü  Kemudian disamping menunggu balon yang mengembung, hitunglah lamanya balon tersebut hingga menjadi besar
ü  Lalu masukkan ke dalam table yang telah dibuat
B.   Luas Permukaan
ü  Siapkan dua buah gelas air mineral
ü  Berilah nomor pada kedua gelas
ü  Isilah kedua gelas dengan air mineral yang telah disediakan’siapkan dua buah tablet redoxon
ü  Lalu hancurkan satu tablet redoxon hingga berbentuk seperti serbuk, dan satu tablet redoxon yang utuh
ü  Secara bersamaan, pada masing – masing gelas masukkan serbuk redoxon pada gelas 1 dan redoxon utuh pada gelas 2
ü  Hitunglah lamanya kedua tablet tersebut larut, lalu catat
ü  Buat kesimpulan
C.   Suhu
ü  Menyiapkan 2 buah gelas kimia dan beri label/tanda gelas kimia I dan II
ü  Mengisi gelas kimia I dengan air panas dan gelas kimia II dengan air dingin masing – masing sebanyak 25 mL
ü  Ukur suhu masing – masing air dalam gelas kimia
ü  Masukkan jesscool ke dalam masing – masing gelas kimia secara bersamaan dan catat waktunya sampai jesscool habis bereaksi.
D.   Katalisator
ü  Menyiapkan 2 buah tabung reaksi
ü  Memipet masing -  masing sebanyak 2 pipet H2Odan memasukannya ke dalam tabung reaksi I dan II
ü  Memasukkan 5 tetes FeClke dalam tabung reaksi I
ü  Amati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi I dan II dan catat hasil pengamatannya pada table hasil pengamatan.
Hasil Pengamatan
A.   Konsentrasi
Larutan cuka (%)
Soda Kue
Waktu
4, 167
1 sendok makan
3 detik
2, 083
1 sendok makan
8 detik

ü  Persamaan reaksi dari percobaan tersebut adalah:
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s) à NaCH3COO(aq) + CO2 (g) + H2O(l)
ü  Pada tabung reaksi 1, waktu yang dibutuhkan hingga balon berdiri adalah 3 detik.
Pada tabung reaksi 2, waktu yang dibutuhkan hingga balon berdiri adalah detik.
ü  Semakin tinggi konsentrasi larutan cuka yang digunakan, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan agar balon berdiri.
ü  Jadi, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi.
B.   Luas Permukaan
Zat
Air
Waktu
Serbuk redoxon
25 mL
88 s
Tablet redoxon utuh
25 mL
155 
C.   Suhu
Percobaan Pada
Suhu (0C)
Gelembung Gas
Waktu
Gelas kimia I
65 0C
banyak
76 s
Gelas kimia II
33 0C
Sedikit
122 s
ü  Hal ini menunjukkan semakin tinggi suhu yang digunakan pada reaksi maka semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi.
D.   Katalis
Percobaan Pada
Waktu
Tabung reaksi I
11 s
Tabung reaksi II
2 s
ü  Reaksi penguraian H2O:
H2O(aq) à H2O (l) + ½ O(g)
sebelum bereaksi FeCl3 bewarna kuning, saat FeClbereaksi dengan H2O2 warna larutan berubah menjadi kuning pekat, dan setelah reaksi berakhir warna larutan berubah lagi menjadi kuning.
ü  Hal ini menunjukkan bahwa katalis ikut bereaksi dengan H2O2, tetapi pada akhir reaksi terbentuk kembali. Reaksi penguraian H2O2 tanpa penambahan pereaksi apapun memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan reaksi penguraian H2O2 dengan penambahan FeCl3. Jadi, penambahan katalis dapat mempercepat laju reaksi.
Analisa Percobaan
Tujuan percobaan kimia kali ini yaitu untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi laju reaksi, seperti yang telah kita ketahui bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya yaitu konsentrasi pereaksi, luas permukaan, suhu, dan katalisator. Dalam praktikum kimia kali ini kami melakukan percobaan sebanyak 3 kali yaitu percobaan untuk mengetahui pengaruh faktor konsentrasi pereaksi, luas permukaan, dan suhu. Sedangkan percobaan untuk mengetahui pengaruh faktor katalisator didemonstrasikan oleh guru kimia.
Pada percobaan pertama yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Pada percobaan ini kita menggunakan larutan cuka dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 4,167 M dan 2,0835 M. Persamaan reaksi pada percobaan ini yaitu :
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s) à NaCH3COO(aq) + CO2 (g) + H2O(l)
Menggunakan larutan cuka dengan kadar 25%

Konsentrasi larutan cuka diperoleh dengan :
M                            
     =  =  = 4, 167 M         
M1 . V1    =   M2 . V2
4,167 . 10 = M2 . 20
M2           =  = 2,0835 M
Larutan cuka dengan konsentrasi berbeda ini kita tuangkan di 2 botol yang berbeda, lalu masukkan atau rekatkan balon ke dalam tutup botol. Balon yang sudah diisi soda kue sebanyak 1 sendok makan tersebut didirikan secara bersamaan dan dihitung waktu yang diperlukan untuk mengembungkan balon. Dari percobaan ini dapat kita ketahui bahwa variable yang menggunakan larutan cuka 4,167 M lebih cepat waktu yang dibutuhkan untuk mengembungkan balon. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi pereaksi maka semakin cepat laju reaksinya, karena makin besar konsentrasi pereaksi maka partikel pada zat tersebut lebih rapat sehingga laju reaksi akan berlangsung lebih cepat dan frekuensi terjadinya tumbukan lebih banyak.
Percobaan kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor luas permukaan pada laju reaksi. Pada percobaan ini kita menggunakan tablet redoxon atau CDR yang dibiarkan utuh dan yang digerus hingga menjadi serbuk redoxon atau CDR. Setelah itu kita masukkan tablet atau serbuk redoxon ke dalam 25 mL air mineral secara bersamaan. Sehingga diketahui bahwa variable yang menggunakan serbuk redoxon lebih cepat larut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan partikel, maka semakin cepat laju reaksinya. Serbuk redoxon memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan tablet redoxon utuh. Sehingga serbuk redoxon lebih cepat larut ke dalam air atau laju reaksinya berlangsung secara cepat.
Percobaan ketiga yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor suhu pada laju reaksi. Pada percobaan ini, kita menggunakan air dengan suhu tinggi dan rendah yang pastinya sudah diukur suhunya. Kami menggunakan air dengan suhu 65 0C dan 33 0C. setelah itu kita masukkan jesscool secara bersamaan dan menghitung waktu yang dibutuhkan jesscool tersebut habis bereaksi. Dari percobaan ini dapat kita ketahui bahwa jesscool yang dituangkan ke air bersuhu lebih tinggi yaitu 65 0C lebih cepat waktunya dibandingkan jesscool yang dituangkan ke air bersuhu 33 0C. hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pereaksi maka semakin cepat laju reaksi dan frekuensi tumbukan yang terjadi lebih banyak dikarenakan suhu yang tinggi menyebabkan partikel – partikel pereaksi lebih aktif bergerak cepat dibandingkan pada suhu rendah.
Percobaan keempat yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor katalis pada laju reaksi. Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Pada percobaan ini dapat kita ketahui bahwa reaksi yang ditambahkan FeCl3 akan lebih cepat laju reaksinya dibandingkan dengan reaksi H2O2 yang tidak diberi FeCl3. Hal ini menunjukkan bahwa apabila reaksi ditambahkan katalisator (FeCl3) akan mempercepat laju reaksi. System kerja katalisator yaitu mengubah mekanisme reaksi sehingga reaksi yang ditambahkan katalisator akan cepat laju reaksinya. Katalisator juga menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum untuk mencapai atau harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
Jawaban Pertanyaan
1.      Tuliskan variable tetap dan variable bebas dari masing – masing percobaan!
Percobaan
Variabel Bebas
Variabel Tetap
Variabel Terikat
Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi larutan cuka
Takaran serbuk soda kue, volume larutan
Waktu
Luas Permukaan
Serbuk dan tablet redoxon
25 mL air, massa, dan suhu
Waktu
Suhu
Air dengan suhu berbeda
Volume air, massa dan bentuk jesscool
Waktu
Katalisator
Diberi FeCl3 atau tidak
25 mL H2O2
Waktu
2.      Jelaskan bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
Semakin tinggi konsentrasi pereaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin banyak frekuensi terjadinya tumbukan karena larutan pereaksi dengan konsentrasi yang besar akan mengandung partikel zat yang lebih rapat sehingga makin banyak molekul – molekul dalam setiap satuan luas ruangan.

3.      Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi?
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka semakin cepat laju reaksi dan semakin bnyak peluang terjadinya tumbukan. Padatan yang berbentuk serbuk memiliki luas permukaan yang jauh lebih besar dibandingkan padatan yang berbentuk tablet redoxon utuh.

4.      Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
Semkain tinggi suhu reaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin besar pula peluag terjadinya tumbukan.

5.      Bagaimana pengaruh penambahan katalis terhadap laju reaksi?
Katalis merupakan zat yang dapat memperepat laju reaksi dan menurunkan energi aktivasi. Pada akhir reaksi, katali akan membentuk katalis kembali secara utuh.

6.      Mengapa kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi?
Karena pada suhu tinggi, partikel zat akan aktif bergerak sehingga menimbulkan energy kinetik yang tinggi yang menyebabkan cepatnya laju reaksi.

7.      Mengapa penambahan katalis dapat mempercepat laju reaksi?
Katalisator adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat laju reaksi dengan mengubah jalannya reaksi, katalis juga dapat menurunkan energy aktivasi sehingga reaksi yang menggunakan atau menambahkan katalis akan semakin cepat laju reaksinya dan semakin banyak pula frekuensi terjadinya tumbukan.
Kesimpulan
Laju reaksi merupakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi setiap satuan waktu. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi pereaksi, luas permukaan, suhu, katalisator. Semakin tinggi konsentrasi pereaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin besar frekuensi terjadinya tumbukan. Pada percobaan konsentrasi pereaksi, larutan cuka yang memiliki konsentrasi 4,167 M yang lebih cepat laju rekasinya. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka semakin cepat laju reaksinya dan semakin banyak peluang terjadinya tumbukan. Pada percobaan luas permukaan, reaksi yang menggunakan serbuk redoxon yang lebih cepat laju reaksinya. Semakin tinggi suhu reaksi maka semakin cepat laju reaksi dan semakin besar frekuensi terjadinya tumbukan. Pada percobaan suhu, reaksi yang menggunakan air dengan suhu tinggi yang lebih cepat laju reaksinya. Semakin banyak katalisator yang ditambahkan maka semakin cepat laju reaksinya dan semakin banyak pula peluang terjadinya tumbukan. Pada percobaan katalisator, reaksi yang ditambahkan FeCl3 yang lebih cepat laju reaksinya.
Daftar Pustaka
·         Sudarmo,Unggul.2014.Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Erlangga